Minggu, 24 Februari 2019

Dibantai Bhayangkara FC, PSIS Gagal Tembus Asia


PSIS Semarang gagal melaju ke babak 8 besar, setelah di bantai tamunya Bhayangkara FC 1-4 dalam lanjutan babak 16 besar leg kedua Piala Indonesia 2018-2019 di Stadion Moch Subroto, Magelang pada Minggu 24 Februari 2019 sore. Modal hasil imbang 1-1 di kandang Bhayangkara FC gagal di manfaatkan tim Laskar Mahesa Jenar. Bahkan tim tamu berhasil mencetak 4 gol, sementara tim tuan rumah hanya mampu menghasilkan 1 gol saja. Dengan hasil kekalahan tersebut, membuat PSIS Semarang harus mengubur mimpinya untuk berlaga di kejuaraan Asia, berlabel AFC Cup musim 2020. Karena pada rilis yang di keluarkan PSSI, juara dari Piala Indonesia ini akan langsung mewakili Indonesia di kompetisi klub klub Asia kasta kedua, di bawah Liga Champion Asia.

Bermain di hadapan ribuan pendukungnya, tuan rumah PSIS Semarang unggul cepat melalui sontekan Hari Nur yang berhasil lolos dari perangkap offside, dan memperdaya kiper Wahyu Tri Nugroho pada menit ketujuh. Tim tamu Bhayangkara FC membalas melalui tendangan bebas pemain asing asal Brasil, Anderson Salles pada menit ke 24. Pada leg pertama, Anderson Salles juga berhasil mencetak gol melalui tendangan bebas di penghujung babak kedua, yang membuat pertandingan kala itu berakhir dengan skor imbang, 1-1. Skor sama kuat 1-1 ini pun menutup babak pertama.

Di babak kedua, PSIS seperti kehilangan tenaga. Alhasil tim tamu berhasil membalikkan keadaan setelah Dendy Sulistiawan mencetak gol memanfaatkan crossing dari sisi sayap kanan PSIS yang ditinggal Ganjar Mukti. Ganjar yang bermain kurang maksimal tersebut, akhirnya di gantikan Safrudin Tahar. Setelah gol kedua, Bhayangkara yang tidak menurunkan tempo semakin membuat PSIS tertinggal lewat gol ketiganya sore itu, memanfaatkan sepakan tendangan bebas dari gelandang enerjiknya asal Korea, Lee Yu Jun. Permainan PSIS jadi semakin tidak berkembang setelah gol demi gol tim tamu tersebut. Pergantian pemain Bayu Nugroho yang ditarik digantikan oleh Tegar Infantri, dan Komarudin di gantikan Aldaier Makatindu pun juga tidak begitu berpengaruh terhadap pola serangan PSIS Semarang. Bahkan di penghujung babak kedua, lagi-lagi melalui set piece tendangan bebas Anderson Salles mencetak gol keduanya. Ini merupakan gol ketiga Salles ke gawang Joko Ribowo, dan semuanya itu melalui tendangan bebas.

Tendangan bebas kini pun menjadi momok bagi pertahanan Mahesa Jenar. Pelatih kiper baru PSIS Semarang harus melakukan evaluasi untuk mengantisipasi tendangan bebas dari lawan, dan para pemain pun juga dapat meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya bisa di hindari. Di pertandingan sore itu, setiap lawan mendapat bola mati, pertahanan PSIS seperti tidak siap untuk mengantisipasinya. Atau mungkin memang tendangan bebas tersebut yang kelas dunia. Dahulu, PSIS memiliki penendang-penendang bebas yang handal. Mulai dari Julio Lopez, Harry Salisbury, Gustavo Ortiz, Taufik Hidayat, dan musim kemarin Bruno Silva. Sementara untuk pertandingan sore itu, peluang free kick PSIS yang di ambil bergantian dari Septian David, Aldaier, hingga Conteh sama sekali tidak membahayakan gawang lawan atau tidak on target. Tendangan penjuru pun demikian, sang eksekutor bergantian dari Septian, Komarudin, Aldaier, dan Bayu Nugroho seperti tidak ada koordinasi. Biasanya saat corner kick, dua bek tengah akan maju ke kotak penalti lawan. Namun di pertandingan kemarin, hal itu tidak di jalankan. Fauzan dan Rio malah tetap stay di belakang bersama Soni Setiawan. Seperti ada rasa tidak ingin menyamakan skor ataupun mengejar ketertinggalan. Pertandingan 2 leg seharusnya, kebobol 1 atau bahkan 10 gol pun tetap hitungannya kalah, beda dengan model liga yang harus menjaga agregat gol.

Semoga ada evaluasi besar sebelum terjun di Liga 1 musim 2019. Memang target dari Coach Jafri Sastra adalah di Liga 1, namun untuk mengesampingkan Piala Indonesia yang notabene kompetisi resmi yang rewardnya mendapat tiket otomatis ke AFC Cup rasanya kok tidak pas. Belum jika melihat pengorbanan suporter PSIS di Hari Minggu tersebut yang di perjalanan berangkat dan pulangnya harus berjuang untuk mendukung kebanggaan bertanding dari Semarang dan sekitarnya menuju Magelang yang kurang lebih menempuh waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Semoga ada instropeksi dari tim pelatih, manajemen, dan juga pemain supaya di Liga 1 2019 mencapai target yang diinginkan. Ayo berbenah. Semua, karena CINTA PSIS!

PSIS XI:
Joko Ribowo; Ganjar/Safrudin, Fauzan, Rio, Soni; Heru; Komarudin/Aldaier, Conteh, Septian, Bayu/Tegar; Hari Nur (C).

📷: radar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar