Kamis, 31 Januari 2019

Lord Yunus is Wonderpullll.


Alhamdulillah, Lord Yunus bertahan jadi gelandang PSIS. Pemain kelahiran Temanggung, 7 Juli 1988 (30 tahun) ini akan melanjutkan masa baktinya di PSIS Semarang setelah menyetujui perpanjangan kontrak 1 tahun bersama PT Mahesa Jenar Semarang.

M Yunus bergabung di PSIS pada musim 2014, dan langsung mengenakan "number seven" meneruskan nomer yang sebelumnya di kenakan Saiful Amar di musim 2013. Di musim perdananya, Lord Yunus banyak mendapat pengalaman di posisinya karena sering bertandem dengan Ronald Fagundez. Di musim tersebut, MY7 menjadi pencetak gol.

Musim ini merupakan musim ke enam nya bersama PSIS Semarang, semoga M Yunus tetap terus mengkoordinasi lini tengah Mahesa Jenar untuk meraih prestasi-prestasi.

We've got Yunus...
Muhammmad Yunus...
I just dont think you understand...
His number Sepen he better than Alom...
We've Got Muhammad Yunus...
💙 .

Rabu, 30 Januari 2019

#onthisdayPSIS 30 Januari 2018



PSIS Semarang kalahkan Persela Lamongan dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan Piala Presiden 2018. Gol kemenangan Laskar Mahesa Jenar diciptakan melalui tendangan bola lambung dari Bayu Nugroho di menit ke 10 babak kedua.
PSIS Semarang di Piala Presiden 2018 masih di latih oleh Coach Subangkit, pelatih yang membawa PSIS Promosi ke Liga 1 sebelum di segarkan oleh manajemen PSIS dengan menggantinya. Pengganti Coach Subangkit di tentukan Manajemen PSIS hanya beberapa hari sebelum liga 1 2018 dimulai, dengan memberi peluang kepada Allenatore yang belum pernah menangani klub di Liga Indonesia, Don Vincenzo Alberto Annese.
PSIS Semarang yang saat itu belum di perkuat striker asing, hanya mengandalkan trio penyerang lokal, yakni Bayu, Gustur, dan Komarudin. Ketiga nya harus bersusah payah untuk membobol gawang Laskar Joko Tingkir yang di komandoi Wallace Costa yang rumornya akan segera bergabung di PSIS musim 2019.
Musim 2019 ini, turnamen persiapan jelang Liga 1 akan kembali di adakan Piala Presiden 2019. Turnamen Pra musim yang mampu menghentikan turnamen resmi dari asosiasi sepakbola Indonesia, PSSI. Ya, Piala Indonesia 2018/2019 akan di hentikan sementara untuk menyambut datangnya penyelenggaraan turnamen pramusim Piala Presiden 2019.
Piala Presiden 2018 yang lalu PSIS gagal lolos ke babak selanjutnya setelah hanya nangkring di urutan ketiga diatas Persela Lamongan, namun masih di bawah Arema FC dan Bhayangkara FC saat itu. Semoga di Piala Presiden 2019 nanti, PSIS Semarang mampu meraih prestasi, walau itu bukan target inti. Target tetap harus Prestasi di Liga 1 musim 2019.

Selasa, 29 Januari 2019

#onthisdayPSIS 29 Januari 2014


Ujicoba PSIS Semarang melawan PS AD di Stadion Citarum berhasil di menangkan PSIS dengan skor hanya 1-0 dan itupun melalui penalty yang diambil Gipsy Salataalaita. Penalty di berikan setelah pemain PS AD tercyduck handsball di dalam area kotak penalti.

Pertandingan ujicoba di lapangan yang becek tersebut membuat PSIS tidak mampu memainkan strategi yang diinginkan Coach itu Pelatih Eko Riyadi. Djalejate Dennis Bedalbe pemain asing yang di musim sebelumnya membawa Persebaya eh Persikubar eh Persikabur eh Bhayangkara FC (sekarang namanya begitu) saat itu sedang di seleksi, namun tidak lolos. Karena di musim tersebut hanya Fagundez dan Alcorse yang terpilih untuk menjadi ekspatriat musim itu.
Di musim 2017, 3 Oktober 2017 sewaktu Liga 2, PSIS pernah menjamu Persita Tangerang di Stadion Citarum namun tanpa penonton, dengan situasi lapangan yang becek, PSIS menang 2-0 atas Persita lewat 2 gol Rival Lastori.

Di musim penghujan, Stadion Citarum sering sekali banjir jika hujan deras melanda. Bahkan hingga masa kini pun masih tetap sama jua. Semoga Stadion Citarum dapat di benahi untuk drainasenya. Sehingga jika hujan deras pun, lapangan tetap nyaman untuk dipakai dan tidak membuat pemain cedera karenanya. Lumayan juga kan bisa di buat Latihan PSIS Semarang.

Senin, 28 Januari 2019

#onthisdayPSIS 28 Januari 2012


Dwigol penalty Vitor Borges bawa PSIS Semarang unggul 2-0 atas Persikab Kab Bandung di lanjutan kompetisi Divisi Utama LPIS musim 2012. Kemenangan tersebut mengantarkan PSIS ke puncak klasemen sementara saat itu.

Striker plontos asal Brasil tersebut menjadi tumpuan lini depan PSIS bersama Khusnul, Engkus, dan pemain asing asal Korea, Han Ji Ho. Di bawah besutan Coach itu Pelatih Edy Paryono, Vitor Borges menjadi penyerang yang haus gol. Walau di akhir kompetisi PSIS tetap tidak mampu lolos ke babak selanjutnya.

Minggu, 27 Januari 2019

#onthisdayPSIS 27 Januari 2013

27 Januari 2013


Laga pembuka Divisi Utama 2013 mempertemukan tuan rumah PSIS Semarang menjamu PSCS Cilacap di Stadion Jatidiri Semarang. Pertandingan tersebut berlangsung 27 Januari 2013 dan disiarkan secara langsung oleh Antv.

PSIS Semarang saat itu diperkuat beberapa pemain seperti: Catur Adi, Morris Power, Fauzan, Ikhsan Sania, Nurul Huda, Rizky Yulian, Vidi, Iswandi, M Irfan, Imral, Hari Nur, Emile Linkers, dan masih banyak lagi. Tim pelatih saat itu dipimpin oleh Sir Alex Firmandoyo.
Mahesa Jenar berhasil jinakkan Hiu Selatan dengan skor akhir 1-0. Gol semata wayang dipertandingan itu tercipta melalui bunuh diri pemain belakang PSCS, Arief yang salah menghalau umpan crossing Emile Linkers hingga bola masuk ke gawang yang di jaga Ega Rizky.

Euforia di Stadion Jatidiri kembali pecah kala wasit meniup peluit akhirnya. Suporter PSIS, Panser Biru dan SneX langsung merayakan dengan pesta flare.

Coba disini ada yang masih inget pertandingan tersebut? Baik yang nonton langsung di Stadion maupun di TV, pasti sudah sangat merindukan laga perdana PSIS di musim 2013 tersebut.

Sabtu, 26 Januari 2019

Duo Brazil: 1 Bek, 1 Striker


CEO PSIS, Alamsyah Satnegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi telah memberikan kode untuk mendatang ekspatriat asal Brasil. Disebutkannya:
Kode Stoper: Tinggi besar kuat pengalaman, pernah bermain di Indonesia, salah satu yang terbaik Liga 1 2018.
Kode Striker : Cepat, Kuat, Tendangan keras akurat, heading mematikan, umur 26th, kelebihan secepat bruno, sekuat hulk, terakhir main di Liga sekitar Arab. 
Kode tersebut membuat suporter PSIS bertanya-tanya, Siapakah ekspatriat asal Brasil yang akan bahu membahu bersama Ibrahim Biba Conteh di musim 2019 mendatang.
Musim kemarin (2018) PSIS menggunakan jasa Brasil (striker) dan Serbia (bek). PSIS pernah menggunakan 2 pemain Brasil, seperti di gambar, namun hasilnya tetap terjerembab di dasar klasemen ISL 2008/2009.
Di musim selanjutnya gantian Leke dan Brasilian lainnya, Cristiano Lopes, masih belum mampu mengembalikan PSIS ke kasta tertinggi.
Semoga saja, jika pemain Brasil incaran manajemen ini dapat membawa PSIS Semarang berprestasi dan jauh jauh dari zona degradasi. Amin.
Kira-kira ada yang sudah tahu 2 pemain asal Brasil yang di dekati manajemen PSIS? Silahkan tulis di komentar atau di tag sekalian orangnya.

Jumat, 25 Januari 2019

Selamat Jalan, Erik Dwi Ermawansyah.


Jumat, 25 Januari 2019 berita duka untuk keluarga besar PSIS Semarang. Mantan penyerang PSIS Semarang, Erik Dwi Ermawansyah 22 tahun dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung. Mohon doanya semoga beliau di terima di sisi-Nya, diampuni dosanya,di lapangkan kuburnya, dan semoga keluarga yang di tinggalkan di beri ketabahan.
Amin 🙏

Safrudin Tahar Jalani Musim ke 5 di PSIS


Pemain belakang PSIS Semarang kelahiran 13 Desember 1995, Safrudin Tahar (25 Tahun) akhirnya menyetujui perpanjangan kontrak 2 musim langsung di tim Mahesa Jenar, yang berarti Safrudin Tahar akan berada di PSIS hingga Desember 2020.

Safrudin Tahar bermain di PSIS sejak 2014, kala itu dia didaulat mengisi pos bek tengah bersama Fauzan Fajri, karena di posisi bek kiri sudah ada Taufik dan di kanan sudah ada Welly Siagian. Safrudin Tahar bisa juga berposisi di bek kiri maupun bek kanan. Versatile.

Musim 2018, Safrudin Tahar bermain 26 kali, dan sering bermain di pos bek kiri, sementara di kanan ada Gilang Ginarsa. Tahar masih akan melanjutkan kerjasama dengan rekannya yang juga membela PSIS Semarang yakni, Hari Nur, Fauzan dan Muhammad Yunus yang kemungkinan juga akan segera diumumkan perpanjangan kontraknya.

Safrudin Tahar yang bermain mirip Antonio Valencia nya Manchester United menyusul para pemain belakang yang sudah deal, diantaranya: Akbar Riansyah, Ganjar Mukti, Frendi Saputra, M Rio, dan Fauzan Fajri.

Baiklah, semoga Safrudin Tahar mampu terus bermain dan berprestasi di PSIS Semarang, dan semoga juga Tahar mampu menembus timnas Indonesia, karena sebelumnya Tahar juga pernah bermain di Timnas U-22. Dengan permainan yang konsisten di lini pertahanan, bukan tak mungkin Tahar mampu menembus skuad Garuda. Mari kita terus dukung Safrudin Tahar dan PSIS Semarang untuk meraih prestasi di musim 2019 ini dan musim musim yang akan datang.

Kamis, 24 Januari 2019

Penyerang Pinoy


PSIS Semarang santer di beritakan sedang menjajaki penyerang asal Filipina. Nama yang beredar, adalah Philip Younghusband menjadi target manajemen PSIS, karena memang mantan striker yang pernah bergabung di Chelsea ini akan berstatus free transfer setelah klub terakhirnya Davao Aguillas menarik diri dari Liga Philipines 2019.

Philip "SuamiMuda" Younghusband (31 tahun) yang juga saudara kembar dari James Younghusband sudah mengemas caps di timnas Filipina sebanyak 98, dengan total 51 gol ia cetak.

Sementara, di Piala Asia 2019 tim nasional Filipina hanya di perkuat 2 striker tengah, yakni Phil Younghusband dan satu lagi, Javier Patino. Untuk nama terakhir, klub yang di belanya adalah Buriram asal Thailand. Javier Patino (30 tahun) striker naturalisasi Filipina dari Spanyol pernah bermain di La Liga bersama Xeres dan Cordoba. Caps bersama timnas Filipina 17 bermain dan melesakkan 6 gol.

Ketika di konfirmasi, Bos Yoyok Sukawi belum berani menyebutkan nama. Bos Liluk pun juga membenarkan perihal striker asing asia asal Pinoy ini. Namun masih merahasiakan nama. .
.
Jadi siapa nih Pinoy yang "rencananya" dateng di PSIS Semarang???

Rabu, 23 Januari 2019

PSIS Kedatangan Pelamar asal Papua


Latihan PSIS Semarang pagi tadi di hadiri pemain pelamar baru asal Papua, Brian Fatari. Dari berita yang beredar Brian merupakan mantan pemain Persipura Jayapura musim lalu. Brian Fatari yang bermain di posisi gelandang tengah pernah mendapatkan penghargaan pemain terbaik di kompetisi lokal Raja Ampat bersama tim Persikos pada tahun 2017. Penampilannya dalam latihan pagi tadi belum begitu terlihat menonjol. Namun masih akan terus di pantau Coach Wiwid yang memimpin latihan. Untuk postur sebenarnya sangat pas, karena badan dia tinggi, namun untuk skill memang belum begitu terlihat.

Sementara dalam latihan pagi tadi, pemain pelamar dari Persis Solo yakni Heru Eto'o Setiawan, Soni Setiawan, dan juga Tegar Pangestu juga masih dalam pemantauan tim pelatih. Dalam mini games yang di gelar Coach Wiwid, tim Septian dan tim Komarudin berakhir dengan skor 1-0. Dalam mini games tersebut gawang Joko Ribowo bobol oleh gol yang diciptakan melalui placing ball dari Komarudin memanfaatkan tendangan penjuru yang diambil oleh Dani Raharjanto (eks Persijap 2018).

Rencananya juga akan diadakan sparring game melawan tim lokal Semarang sebelum tim bersiap untuk jumpa Persibat Batang di babak 32 besar Piala Indonesia 28 Januari 2019 mendatang.

Selasa, 22 Januari 2019

#OnThisDayPSIS 22 Januari 2006


PSIS Semarang kalahkan Arema Malang 1-0 di partai kandang perdananya di Liga Djarum 2006. Setelah meraih 2 kemenangan away beruntun dari Persib Bandung dan PSIM Jogja. Bermain di sekitar 15 ribu pasang mata yang memadati Stadion Jatidiri saat itu, Emmanuel de Porras dan kawan-kawan langsung menekan pertahanan Arema Malang, namun gol yang tercipta hanya 1 di babak kedua menit 65 melalui set piece Harry Salisbury. Gol tunggal tersebut membuat PSIS Semarang memuncaki klasemen sementara dengan poin sempurna, 9 poin dari total 3 kemenangan.

Minggu, 20 Januari 2019

SDM deal with YS


Septian David Maulana, Wonderkid kelahiran Semarang 22 September 1996 akhirnya berlabuh ke PSIS Semarang. Pemain yang sangat ditunggu tunggu suporter maupun netijen Semarang.

Septian sebelumnya memperkuat Mitra Kukar FC hampir selama 3 musim. Permainan impresifnya membuat dirinya sering di panggil masuk ke timnas Indonesia. Septian memulai debut di klub profesional pada tahun 2015 bersama Mitra Kukar.

Alhamdulillah, manajemen PSIS melalui talent scouting idola Bos Liluk dan CEO PT MJS, Bos Yoyok Sukawi #westerbukti berhasil deal dengan pemain timnas, Septian David Maulana. Semoga aja musim ini, jika jadwal timnas bertanding tidak bentrok dengan jadwal liga. Karena hal itu tentunya dapat merugikan PSIS yang tidak dapat memainkan pemain timnasnya itu. Sebenarnya hal ini yang menguntungkan PSIS musim 2018 kemarin, karena di musim tersebut tidak ada pemain timnas dari PSIS. Sementara lawan dari PSIS ada yang pemainnya di panggil timnas.

Semoga dengan bergabungnya Septian David, permainan PSIS jadi lebih "ngawungawu" dan meraih prestasi yang membanggakan.
ALHAMDULILLAH (nganggo font warna biru).

Sabtu, 19 Januari 2019

Hari Nur otw Legenda PSIS



Pemain PSIS Semarang yang paling ditunggu tunggu oleh Semarang Fans untuk di perpanjang kontraknya akhirnya telah di umumkan bertahan oleh official. Hari Nur Yulianto yang akrab di sapa Mukri telah menyetujui perpanjangan kontrak 2 tahun langsung.

Manajemen PSIS berhasil mempertahankan Mukri dari godaan tim Thailand dan beberapa tim besar Indonesia. "Katanya Kalau Cinta Tidak Perlu Alasan, Hehehe" begitulah kata Hari Nur seperti di kutip Official Account IG PSIS Semarang.

Hari Nur bergabung di PSIS Semarang sejak 2013 (seperti di foto ini sebelah kiri), dari awal bergabung Hari Nur langsung dipercaya menempati posisi inti. Pelatih yang menangani PSIS mulai dari Firmandoyo, M Dofir, Subangkit, Annese, dan Jafri Sastra selalu menempatkan Mukri menjadi starting line up. Bahkan di musim kemaren (2018) dari 34 match Mukri tak tergantikan, dan di pekan ke 20 kemudian di percaya oleh tim pelatih untuk menjadi kapten.

Hari Nur Yulianto adalah top skor sepanjang masa PSIS Semarang di Liga Indonesia ini. Untuk jumlah gol, terhimpun dari Wikipedia gol yang di cetaknya 36 gol sejajar dengan yang di cetak Julio Lopez untuk PSIS Semarang. Namun dengan perpanjangan kontrak 2 tahun bukan tak mungkin Hari Nur bakal melampaui dan bahkan menjauhi rekor gol terbanyak di PSIS Semarang.

Hari Nur kelahiran 31 Juli 1989 (29 tahun) merupakan striker asli Kendal, Jawa Tengah. Hari Nur telah menikah dengan Mbak Lurida dan dikaruniai 2 anak,yakni Cipa dan Papio. Karena ingin dekat dengan keluarga ini jugalah yang membuat Hari Nur bertahan lama di PSIS Semarang.

Baiklah, terimakasih Mas Mukri semoga selamanya PSIS Semarang. Jadilah Legenda!
#22

Jandia Bertahan di PSIS Semarang



Alhamdulillah, kiper PSIS Semarang musim 2018, Jandia Eka Putra telah resmi di perpanjang kontraknya oleh PSIS Semarang untuk 2 musim ke depan. Kiper kelahiran Padang, 14 Juli 1987 (31 tahun) ini akan tetap di PSIS bersama Joko Ribowo dan akan dilatih kiper Legenda PSIS dan Timnas Indonesia, I Komang Putera.

Jandia yang bermain 24 kali di musim 2018 kemarin berhasil membawa tim Kota Lumpia ini bertahan di Liga 1 untuk musim 2019. Penampilan eksentriknya dengan rambut kucirnya di bawah mistar masih akan kita saksikan kembali.

Kiper bertinggi 180 cm asal Padang sebelum di PSIS bermain untuk PSP Padang dan juga Semen Padang. Hanya PSIS lah tim perantauannya. Wajahnya garang yang mirip Van Dijk dari Liverpool namun kelakuannya sangatlah lucu. Tak heran story story dari teman temannya di Instagram membuat netijen tertawa akan tingkah polahnya.

Baiklah, Uda Jandia semoga di musim 2019 dan seterusnya dapat membawa PSIS Semarang berprestasi tanpa terdegradasi. Semoga juga bisa menembus caps di timnas Indonesia.
Semangat, Jandia!

Jumat, 18 Januari 2019

#OnThisDayPSIS 18 Januari 2006, PSIM Jogja 1-2 PSIS Semarang (Ortiz & Porras)



PSIS Semarang berhasil taklukkan tuan rumah PSIM Jogja dengan skor 1-2 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Dua gol PSIS pada pertandingan itu diciptakan oleh Gustavo Ortiz dan Emmanuel De Porras. Gol Ortiz pada menit ke 54 itu diciptakan melalui tendangan lambung dari sektor kanan yang gagal ditangkap kiper PSIM Ony Kurniawan. Selang dua menit kemudian, De Porras memperbesar gol melalui sundulan kepala setelah mendapat umpan manis dari Ortiz. Sedang gol balasan PSIM disumbangkan oleh Seto Nurdiantoro pada menit 81.

PSIS Semarang memenangi 2 pertandingan away di awal musim, setelah sebelumnya taklukkan Persib di Bandung yang membuat tim yang saat itu di arsiteki Sutan Harhara sebelum di ganti Bonggo Pribadi di pertengahan musim menjadi di takuti para lawannya.

Pertandingan PSIM melawan PSIS saat itu berlangsung menarik. PSIM yang diperkuat Esaiah Benson, Jaime Sandoval, Adolfo Souza dan kawan kawan, sementara PSIS Semarang mengandalkan De Porras, Gustavo Ortiz, Maman Abdurrahman, Harry Salisbury, M Ridwan, I Komang, Foffee Kamara, Suwita Patha, Modestus Setyawan, Idrus Gunawan, Imral Usman, dan kawan kawan.

Inget dan kebayang kan bagaimana "ngeri"nya tim PSIS Semarang yang waktu itu masih mendapat suntikan APBD dan di manajeri oleh Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi ini.

Kamis, 17 Januari 2019

Sugeng Rawuh Ganjar Mukti di PSIS



Setelah berita berita para pemain lama yang extend, hari ini di Jumat Berkah akhirnya manajemen PSIS Semarang mengumumkan amunisi terbaru di lini pertahanan. Ya, Ganjar Mukti Muhardiyana posisi bek kanan kelahiran 12 Juni 1994 (24 tahun) telah resmi akan membela PSIS di musim 2019 ini.
Ganjar sebelumnya bermain di PS Tira dan berhasil membawa timnya tersebut lolos dari degradasi. Sebelum di PS Tira, Ganjar juga pernah memperkuat PSIS Semarang di kompetisi ISC B, dan hanya sampai babak grup saja. Hal ini yang membuat Ganjar Mukti merasa berhutang pada PSIS Semarang sehingga ia bertekad untuk membawa tim Kota Atlas ini untuk meraih kejayaan.
Debut Ganjar di PSIS berlangsung ketika di musim 2016 bertemu Persekap Kota Pasuruan. Kala itu dirinya menjadi bek kanan, berhasil memberikan 1 assist manis yang mampu di selesaikan Johan Yoga. Skor akhir saat itu, PSIS menang 3-1.
Isu kembalinya Ganjar ini sebenarnya sudah lama berhembus di media, apalagi sang pemain juga sempat memposting foto dirinya ketika memperkuat PS Tira sedang melawan PSIS Semarang, saat berduel dengan Melkior.
Kini, Ganjar bukan Pranowo melainkan Mukti sudah resmi di PSIS. Semoga Mas Ganjar mampu membuktikan yang terbaik di PSIS Semarang dengan memberikan prestasi. Bermainlah demi Lambang Tugumuda di Dada, karena Semangat ini Untukmu. Ksatria Mahesa Jenar!

Bayu Nugroho Bertahan di PSIS



Lagi dan again, Persis Solo ~> PSIS Semarang setelah Bayu Nugroho memperpanjang masa baktinya di PSIS Semarang untuk musim 2019 hingga 2 tahun kedepan.

Bayu Nug pemain kelahiran Surakarta 11 Mei 1992 (26 tahun) di musim 2018 kemarin bermain sebanyak 33 pertandingan hanya absen sekali saja, dengan torehan 5 gol dan juga 5 assist. Di bawah rekan sepenyerangan PSIS saat itu, Hari Nur dan Bruno Silva.

Persis Solo merupakan tim yang sering di bela oleh Bayu Nugroho, walau sempat pindah ke Bhayangkara FC. Bayu Nug juga tidak asing dengan tim kepelatihan PSIS Semarang musim ini karena di musim sebelumnya Bayu pernah bekerja sama dengan Coach Wiwid dan IKP.

“Pasti ingin cetak gol lebih banyak dari musim sebelumnya. Insya Allah akan berusaha semaksimal mungkin,” ungkap Bayu seperti dikutip laman resmi klub pada Kamis (17/1/2019).

Mari kita suport Bayu Nugroho dan rekan rekan pemain PSIS Semarang yang akan berjuang demi lambang Tugu Muda di Dada untuk lebih berprestasi lagi. Semoga target mencetak banyak gol terpenuhi Mas Uyab, Semangat ini untukmu!

pict: pasoepatinet

Rabu, 16 Januari 2019

Akbar Riansyah Bertahan di PSIS


Persis Solo ~> PSIS Semarang, lagi lagi begini ya gaes. Namun kali ini bukan dari kepelatihan, namun dari pemainnya. Akbar Riansyah pemain kelahiran Karanganyar, 6 Maret 1993 (25 tahun) ini resmi bertahan di PSIS Semarang setelah menyetujui perpanjangan kontrak dengan tim manajemen PSIS.

Akbar Riansyah Aditya Putra merupakan hasil didikan dari Persis Solo Yunior dan sempat lama juga mengisi sektor bek sayap kanan Persis Solo selama beberapa musim dengan beberapa pelatih. Termasuk di latih Coach Wiwid juga yang saat ini menjabat sebagai assisten pelatih PSIS Semarang musim 2019.

Sempat juga pindah ke Cilegon United dan balik lagi di Persis Solo sebelum akhirnya di rekrut PSIS Semarang di musim lalu. Akbar Riansyah bersama Bayu Nug juga pernah bertemu PSIS di final Kapolda Jateng 2015 namun kalah oleh gol penalty dari Fauzan Fajri. 😝

Di musim 2018 kemaren penampilan Akbar belum begitu maksimal karena cedera yang di alaminya yang membuat posisi bek sayap sering di isi seniornya Gilang Ginarsa maupun Safrudin Tahar. Mungkin jika faktor cedera tidak menghantuinya di musim 2018,posisi bek kanan akan menjadi miliknya. Umpan-umpan silang maupun kecepatan dari sayapnya dapat diandalkan untuk merusak pertahanan sayap lawan.

Baiklah Akbar, semoga di musim 2019 kamu dapat menemukan permainan terbaikmu dan membawa PSIS Semarang lebih berprestasi.

pict by: pasoepatinet

Selasa, 15 Januari 2019

I Komang Putra is Back


Legenda PSIS Semarang yang dulu berposisi sebagai penjaga gawang akhirnya kembali ke PSIS Semarang namun bukan untuk menjadi pemain, melainkan sebagai pelatih kiper.

I Komang Putra di dapuk menjadi Pelatih kiper menggantikan Coach Andy Peterson yang bergabung ke Bali United menyusul Haudi Abdilah yang sudah lebih dulu bergabung ke klub asal Pulau Dewata.

I Komang Putra kelahiran 6 Mei 1972 (46 tahun) sebelum menjadi Pelatih Kiper di Persis Solo. Tim yang sebelumnya juga ada Coach Jafri Sastra, Widyantoro, dan juga Budi Kurnia sehingga membuat aroma Persis Solo lebih kental di tim kepelatihan PSIS Semarang musim 2019 ini.

IKP sapaan akrab I Komang pernah mengantarkan PSIS Semarang menjadi jawara Ligina edisi ke lima di tahun 1999 setelah mengalahkan Persebaya Surabaya di final kala itu. IKP juga turut mengantarkan PSIS merebut juara 3 di tahun 2005 Liga Djarum dan juara 2 setahun berselang.

IKP juga pernah comeback di PSIS saat mengikuti Divisi Utama LPIS bersama Vitor Borges dkk namun tak cukup mengantarkan timnya promosi.

Oke, setelah Coach Wiwid dan IKP berikutnya siapa lagi dari Persis Solo yang akan bergabung di PSIS Semarang?

Semoga Bli IKP mampu membawa kiper kiper PSIS Semarang meraih prestasi di musim 2019 ini dan masa yang akan datang, Semangat I Komang Putra!

Senin, 14 Januari 2019

WIDYANTORO BRING US GLORY


Mantan Pelatih PSS Sleman dan Persis Solo, Coach Widyantoro atau yang akrab di sapa Coach Wiwid akhirnya sepakat untuk menjalin kerjasama dengan PSIS Semarang sebagai assisten pelatih di tim senior.  Coach Wiwid rela untuk tidak menjadi pelatih kepala di Tim yang berlaga di Liga 1, karena memang Coach Wiwid di PSS Sleman maupun Persis Solo adalah pelatih kepala tim tersebut.

Coach Wiwid yang merupakan mantan pemain di PSIS Semarang dan BPD Jateng akan saling bekerja sama dengan Coach Jafri Sastra yang juga sebelumnya melatih Persis Solo bersama pelatih fisik Budi Kurnia. Tim kepelatihan akan terasa lebih memPersisSolokan diri seandainya pelatih kiper yang juga Legend dari PSIS Semarang, I Komang Putra bersedia untuk bergabung.

Coach Wiwid, kelahiran Magelang 17 September 1970 pernah menerima sanksi komdis PSSI selama 1,5 tahun dilarang berkecimpung di sepakbola tanah air karena tindakan indisipliner ini memang terkenal sangat aktif ketika berada di bench. Tak heran Coach Wiwid pun pernah mendapatkan sanksi karena protes-protesnya.

Bayu Nugroho, Akbar Riansyah, M Wahyu, dan beberapa bakat besar dari Persis Solo lainnya juga merupakan hasil dari tangan dingin Coach Widyantoro.

Baiklah, semoga Coach Wiwid bisa segera menjalin hubungan yang baik dengan tim kepelatihan di bawah naungan Coach Jafri Sastra dan bahu membahu membawa PSIS Semarang meraih prestasi di Persepakbolaan Indonesia ini.

#yohisoyoh

Minggu, 13 Januari 2019

Update Stadion Jatidiri Semarang



Dahulu sebelum ada renovasi ini, di salah satu match PSIS Semarang pernah ada salah satu coretan di kain bertuliskan: "JARE DI RENOVASI, AHH NGAPUSI"

Namun setelahnya, Stadion Jatidiri Semarang ini akhirnya di renovasi beneran oleh Pemprov Jateng beserta jajarannya. Maturnuwun Pak Gub @ganjar_pranowo pokoke tetep "MBOTEN NGAPUSI, MBOTEN KORUPSI"

Maturnuwun Ketua Komisi E DPRD Jateng sekaligus CEO PT MJS, AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi, pokoke "WES TERBUKTI: PRESTASI, KONTRIBUSI, BOCAHE DEWE"
Akhirnya, Kota Semarang yang merupakan Ibu Kota Jawa Tengah akan memiliki Stadion yang tidak ketinggalan dari Ibu Kota Provinsi lainnya, seperti DKI ada SUGBK, Jabar ada GBLA, Jatim GBT, DIY ada MIS, di Jawa Tengah ada Stadion Jatidiri.

Renovasi besar-besaran yang dilakukan di Stadion Jatidiri belum rampung pada 2019. Dari program yang ada renovasi total stadion baru selesai pada 2020.

Hal ini seperti dikatakan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Urip Sihabuddin. Ia mengatakan renovasi total stadion memang sudah 90 persen.

Tapi sisa renovasi sebanyak 10 persen dipandang butuh perhatian lebih. Dua hal yang menjadi perhatian dalam sisa renovasi sebanyak 10 persen itu adalah pemasangan lampu stadion dan pernak-pernik.
Direncanakan Stadion Jatidiri yang baru nanti, akan dipenuhi pernak-pernik yang menunjukkan ciri khas dari Jawa Tengah. Sekadar diketahui Stadion Jatidiri adalah milik Pemprov Jawa Tengah, sehingga harus menjadi kebangaan provinsi tersebut. "Jadi secara umum pembangunannya lebih dari 90 persen. Tapi justru untuk finishing ini yang nanti butuh perhatian lebih," kata Urip Sihabuddin.

Stadion Jatidiri yang baru dengan:
single seat 45.000 kapasitas,
dengan rumput italy ALE,
dengan 2 unit lift,
dengan lintasan atletiknya,
dan segala perbaikan lainnya,
semoga bisa menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah.

Dan jika sudah bisa di pakai nantinya, di mohon untuk bersama-sama merawatnya. Jangan sampai malah kita merusak atau mengotorinya.
Salam, Jateng Gayeng!

Komarudin Bertahan di PSIS Semarang


Komarudin (23 tahun), akhirnya kembali memutuskan untuk memperpanjang masa baktinya di PSIS Semarang. Winger lincah kelahiran Kendal 19 Juli 1995 ini menandatangani kontrak 2 tahun langsung yang berarti kontraknya di PSIS akan berakhir 2020 mendatang.

Datang dari tim yang terdegradasi sebelumnya, Persegres Gresik United, Komarudin di beri nomer punggung spesial, yakni 10. Nomer yang di idam-idamkan pesepakbola masa kini. Komarudin di musim 2018 kemarin bermain sebanyak 29 kali dengan mencetak 1 gol. Gol nya pun terasa spesial karena menghasilkan kemenangan saat menjamu Persebaya Surabaya di Magelang.

Semoga di musim ini dan musim yang akan datang Komarudin mampu membawa PSIS Semarang lebih berprestasi di usianya yang masih terbilang muda ini. Harapan dari Komarudin sendiri yakni mampu membawa PSIS Semarang lebih baik lagi, Sama seperti harapan PSIS Fans di manapun berada.
Semangat, Din!

Jumat, 11 Januari 2019

Frendi Saputra Bertahan di PSIS 2 Tahun Lagi


Bek kiri PSIS Semarang musim 2018 kemarin akhirnya setuju untuk memperpanjang kontrak di Tim Laskar Mahesa Jenar untuk 2 tahun kedepan. Hal ini diunggah langsung oleh official account PSIS Semarang di Media Sosial bahwa, Frendi kembali di kontrak untuk 2 tahun kedepan, hingga Desember 2020.

Bergabungnya kembali Frendi membuat dia menjadi bek sayap pertama yang memutuskan untuk bertahan di PSIS untuk musim 2019. Di posisi bek kiri Frendi sering bergantian dengan Safrudin Tahar.

Alasan Frendi setuju untuk perpanjangan kontrak karena merasa nyaman dengan tim dan suporter PSIS Semarang, sehingga dia tak ragu untuk menyetujui masa kontrak dua tahun langsung.

Oke, Frend! Semoga semakin sukses di PSIS Semarang, bawa PSIS Semarang untuk berprestasi di Liga Indonesia ini.

Kamis, 10 Januari 2019

Tiga Pemain PSIS Pamit



Kamis, 10 Januari 2019, tiga pemain PSIS Semarang musim 2018 akhirnya berpamitan dengan PSIS. Ketiga pemain tersebut yakni: M Wahyu (gelandang), Gustur Cahyo Putro (winger),  Hapit Ibrahim (gelandang). Artinya ketiga pemain tersebut tidak akan lagi di gunakan PSIS di musim 2019 dan akan mencari tantangan baru di tim lain.

Belum di ketahui mereka akan gabung ke tim mana, namun Hapit kemungkinan akan balik ke Sriwijaya FC Palembang karena memang status kontraknya dia di PSIS sebagai pemain pinjaman.

Untuk Gustur Cahyo, bisa juga kembali ke PS TIRA Bogor karena memang dia dari kesatuan tentara. Namun tak menutup kemungkinan hengkang ke klub lain juga.

Sementara itu M Wahyu bisa juga kembali ke Persis Solo tim terdahulu sebelum membela PSIS di pertengahan musim kemaren. Karena sebelum di PSIS, M Wahyu adalah kapten tim Laskar Sambernyawa tersebut. Namun sama dengan Hapit maupun Gustur, tak menutup kemungkinan juga M Wahyu bergabung ke klub lain karena memang statusnya saat ini merupakan pemain bebas transfer.

Peran ketiga pemain tersebut di PSIS musim 2018 sebenarnya memang tidak terlalu menonjol. Pasalnya, mereka masih kalah bersaing dengan rekan rekan satu tim lainnya. Misal M Wahyu dan Hapit, di posisi gelandang tersebut sudah menjadi patennya Ibrahim Conteh dan M Yunus. Belum termasuk kedatangan Neri Alom yang belakangan sering dipercaya untuk mengisi trio di lini tengah sehingga mau tidak mau Hapit dan juga M Wahyu hanya di tetapkan sebagai pelapis jika ada salah satu dari ketiga gelandang tersebut absen.

Sementara di pos Winger yang di tempati Gustur. PSIS sering menempatkan Hari Nur, Bayu Nug, ataupun Komarudin di belakang Bruno Silva. Mau tak mau, Gustur juga hanya menjadi pelapis atau pemain pengganti yang masuk di babak kedua. Walau di tim sebelumnya Gustur menjadi pemain inti dengan 23 caps, namun di PSIS Gustur hanya sekali bermain penuh. Itupun dari Piala Indonesia.

Dengan hengkangnya ketiga pemain tersebut, diharapkan PSIS Semarang lekas menemukan pengganti yang sepadan untuk mengisi pos yang ditinggalkannya, utamanya di posisi gelandang pengangkut air. Sementara hanya tersisa Conteh dan Yunus di posisi tersebut, namun Yunus juga belum menemui kata sepakat untuk memperkuat PSIS Semarang di musim 2019.

Baiklah, terima kasih Hapit Ibrahim, M Widya Wahyu, dan Gustur Cahyo atas kontribusinya selama membela PSIS Semarang di musim 2018. Semoga sukses di klub barunya.
Yoh iso yoh!

Rabu, 09 Januari 2019

Rio Saputra di PSIS Semarang hingga 2020

Setelah kehilangan Haudi Abdillah, kali ini PSIS Semarang tidak ingin kehilangan bek tengah lainnya. Ya, M Rio Saputra pemain asli Jepara ini akhirnya setuju untuk memperpanjang masa baktinya di Tim Laskar Mahesa Jenar dengan kontrak perpanjangan langsung 2 tahun, sehingga kontrak Rio di PSIS akan berakhir pada 2020.

Klub sebelum bergabung di PSIS, Rio sempat bergabung di tim Laskar Kalinyamat, Persijap Jepara di Polda Jateng Cup 2015, dan sempat masuk seleksi di timnas U19 nya Indra Sjafri kala itu, walau akhirnya tidak lolos. Rio juga pernah memperkuat Tim PON Jawa Tengah di PON XIX.

Bergabung di PSIS sejak ISC B 2016, Rio langsung berhasil mengamankan posisi bek tengah inti di tim kota Semarang ini. M Rio Saputra juga berhasil membawa PSIS Semarang promosi ke Liga 1 di musim 2017, serta mempertahankan tim dari degradasi di musim 2018 kemarin.

Performa M Rio yang stabil membuat dirinya di percaya para pelatih yang menangani PSIS mulai dari Coach Subangkit, Allenatore Vincenzo Annese, hingga Coach Jafri Sastra berani memberikan garansi posisi bek tengah kepadanya.

Selain menjadi bek tengah, Rio juga pernah di pasangkan di posisi bek sayap, pernah juga menjadi Striker tunggal pada musim 2018 saat PSIS berhasil menahan imbang tuan rumah Persipura Jayapura.

Oke Rio, semoga karir di PSIS Semarang menjadi lebih berprestasi dan kelak mampu menembus skuad timnas Indonesia.

Selasa, 08 Januari 2019

PSIS Semarang Jumpa Persibat Batang di Babak 32 Besar Piala Indonesia

PSIS Semarang jumpa Persibat Batang di babak 32 besar Piala Indonesia. 
Pertandingan babak 32 besar berlangsung mulai 22 Januari - 6 Februari 2019 dengan menggunakan sistem home & away. 
Jadwal Piala Indonesia 2018/2019 - Babak 32 Besar
22 Januari - 6 Februari 2019 - Babak 16 Besar
11 Februari - 19 Febriari 2019 - Babak 8 Besar 
24 Februari - 2 Maret 2019 - Semifinal (Home & Away)
7 & 12 Maret 2019 - FInal (Home & Away)
17 & 24 Maret 2019 .
.
#2019PSISJUARA
#psis 
#semarang 
#psissemarang 
#mahesajenar 
#forzapsis 
#forzapsis1932 
#panserbiru 
#panserbiru2001 
#snexmania 
#snex2005 
#snex 
#semarangfans
#stadiumjatidiri
#jatidiristadium
#stadionjatidiri
#pialaindonesia

Senin, 07 Januari 2019

Haudi Tinggalkan PSIS

Mantan kapten PSIS Semarang di Liga 2 musim 2017 dan sebagian pertandingan Liga 1 musim 2018 akhirnya memberikan ucapan perpisahan untuk PSIS Semarang. Ya, Haudi Abdillah centre back yang selama 2 musim ini berseragam PSIS Semarang memutuskan untuk tidak memperpanjang masa baktinya di tim Laskar Mahesa Jenar untuk musim 2019 ini.


Haudi Abdillah turut membawa PSIS Semarang lolos ke Liga 1, golnya yang paling krusial melalui headingnya di babak 8 besar saat melawan PSPS juga turut andil membawa PSIS lolos ke babak selanjutnya.


Haudi Abdillah juga pernah mencetak gol tunggal ke gawang Persis Solo di babak penyisihan Liga 2 yang membuat PSIS melaju ke babak 16 besar kala itu dan muncul spanduk balasan bertuliskan:
"King of Central Java Football? Haha 1-0"


Setelah membawa Lolos PSIS Semarang, penampilan Haudi Abdillah semakin tenang hingga akhirnya membawa PSIS Semarang lolos dari degradasi, walau di pertengahan musim jabatan kapten darinya di ambil alih oleh Hari Nur Yulianto.


Musim 2018, selama membela PSIS Semarang, Haudi yang keseringan berpartner dengan Petar Planic gagal mencetak 1 gol pun di semua pertandingan Liga 1. Tidak seperti jaman di Liga 2, headingnya selalu membahayakan gawang lawan. Mungkin karena umpan manja dari Taufik Hidayat yang saat ini bermain di Bali United.


Dan, kemungkinan Haudi Abdillah pun akan menyusul Taufik Hidayat dan juga Ahmad Agung ke Bali United. Oke, semoga betah dan gak cuma jadi cadangan di tanah kelahiranmu, Mas Haudi Abdillah.
Matur nuwun. 💙

Minggu, 06 Januari 2019

Fauzan Fajri Bertahan di PSIS Semarang hingga 2020


Mantan kapten PSIS Semarang, Fauzan Fajri Nasrullah akhirnya menjadi pemain belakang pertama PSIS Semarang musim 2019. Setelah menyetujui kontrak perpanjangan hingga Desember 2020 atau akhir musim 2020.

Fauzan hari lahirnya samaan dengan hari lahir PSIS Semarang, yakni 18 Mei, cuma beda di tahun. Kalau Fauzan 1989 kalau PSIS Semarang 1932. Fauzan mengawali karir di Persibangga Purbalingga, dan juga memperkuat Tim Pon Jawa Tengah bersama Hari Nur, Saptono, Rizky Yulian, Vidi Hasiholans dkk.

Fauzan bergabung di PSIS tahun 2012, kala itu Fauzan sering berduet dengan ekspatriat asal Liberia, Morris Power Bayour. Selama mengarungi musim 2013 duet Fauzan Morris di lini belakang hanya mampu mengantar ke babak 12 besar.

Musim 2014, musim di mana tim PSIS "seharusnya" bisa promosi, Fauzan di daulat jadi kapten tim, di lini pertahanan sering berduet dengan Safrudin Tahar, karena di wingback sudah ada Taufik Hidayat dan Welly Siagian. Dengan penjaga gawang Catur Black. Gak perlu bahas, akhir kompetisinya ya 😂

Prestasi Fauzan di PSIS yang paling terlihat adalah membawa Mahesa Jenar juara Piala Polda Jawa Tengah 2015 lewat gol penalty menit 95 saat melawan Persis Solo di babak final Leg ke ... Tiga. Haha

Setelahnya, Fauzan sempat gabung ke tim lamanya, Persibangga dan juga Kaleng Putra sebelum akhirnya musim kemarin balik lagi ke PSIS menjadi wakil kapten dari Hari Nur.

Kini, Fauzan telah memperpanjang kontraknya 2 tahun ke depan, mari kita suport semoga di tahun ini dan tahun yang akan datang PSIS Semarang dan Fauzan Fajri menjadi semakin berprestasi. Amin

.
.
#psis #semarang #psissemarang #panserbiru #snex #mahesajenar #forzapsis #forzapsis1932 #jatidiristadium #stadionjatidiri