Senin, 29 September 2014

Ekspatriat di Babak 8 Besar Divisi Utama 2014

Selamat berjumpa kembali pembaca yang budiman. Bersyukurlah, PSIS Semarang klub kebanggaan Panser Biru, SneX, Semarang Fans, dan juga masyarakat Semarang akhirnya lolos ke babak 8 besar Divisi Utama 2014. Namun ini belum sampai target yang di canangkan dari awal, yakni Lolos ke Indonesia Super League (ISL).

Menghadapi Babak 8 Besar nanti, PSIS Semarang tergabung di grup N, bersama PSS Sleman, PSGC Ciamis, dan Persiwa Wamena. Di grup lain (grup P) dihuni Persis Solo, Pusamania Borneo FC, PSCS Cilacap, dan Martapura FC. Kedelapan tim yang lolos ini merupakan yang terbaik di Divisi Utama 2014 karena sudah menyisihkan 55 tim lain di Babak Penyisihan Grup dan 16 Besar sebelumnya.

Kekuatan 8 tim yang melaju ke babak 8 besar ini hampir merata, karena setiap tim memiliki masing-masing 2 ekspatriat. Pemain asing yang bermain di Big Eight ini juga tidak bisa di katakan sembarangan. Siapa yang tidak kenal Danilo Fernando? Danilo merupakan pemain asing yang malang melintang di blantika sepakbola Indonesia ini. Bersama Fagundez dan Gonzales, Danilo membawa Persik Kediri menjadi Juara Liga Indonesia kala itu. Danilo sekarang memperkuat Borneo FC bersama Fernando Soler yang pernah hampir berbaju PSIS Semarang di awal musim ini, sebelum akhirnya Coach Eko Riyadi memilih Julio Alcorsé di barisan depan Mahesa Jenar.

Tim Kalimantan lainnya, Martapura FC menggunakan jasa dua pemain import asal Tanah Afrika yang juga sudah lama bermain di Indonesia. Mereka yakni, Brima Pepito Sanusie di posisi penyerang dan Henry Elad Njobi di posisi belakang. Kedua pemain ini, bersama kaptennya Isnan Ali memberi perbedaan berarti untuk membawa lolos Martapura FC ke babak 8 besar ini.

Dua tim Jawa Tengah selain PSIS Semarang pun juga memiliki masing masing dua pemain asing. PSCS Cilacap dengan Eric Awoundja dan Roberto Kwateh, beserta Persis Solo dengan Nnana Onana dan Javad Moradi nya. PSCS konsisten dari awal dengan dua ekspatriatnya, sedangkan Persis Solo di awal musim merekrut Marcelo Cirelli dan Mbom Julien sebelum akhirnya digantikan oleh Nnana Onana dan Javad Moradi di putaran kedua babak penyisihan grup.

Sementara di Grup N atau grup yang di huni PSIS Semarang dan tiga pesaingnya yakni PSS Sleman, Persiwa Wamena, dan PSGC Ciamis juga memiliki 2 ekspatriat di dalam masing-masing tim.

PSGC Ciamis memiliki 2 pemain asing yang musim sebelumnya memperkuat Mahesa Jenar, yakni Morrris Power dan Emile Linkers. Walau keduanya tidak sampai semusim penuh memperkuat PSIS, namun duo ini masih sangat diingat oleh Suporter PSIS karena konstribusinya yang bisa di bilang tidak terlalu buruk. Linkers di paruh musim di ganti Addison Alves dan Morris di berhentikan saat babak 12 besar bersama Imral dan Iswandi Dai.

PSS Sleman diperkuat Guy Junior dan Kristian Adelmund. Adelmund sebelumnnya bermain di ISL bersama Persepam Madura United. Adelmund yang sekarang menjadi pemain belakang, dulu pernah bermain bersama Emile Linkers di PSIM Jogja. Duet Adelmund - Linkers sangat berbahaya pada saat itu. Guy Junior juga tidak bisa diremehkan, koleksi golnya musim ini hampir setara dengan Julio Alcorsé. Adelmund dan Guy merupakan rekrutan dari Pelatih Sartono Anwar yang akhirnya berhenti digantikan pelatih yang juga pernah membesut PSIS Semarang, Herry Kiswanto.

Persiwa Wamena pun juga memiliki dua pemain impor. Persiwa memilih pemain asal tanah Afrika untuk tim musim ini. Di awal musim mereka memiliki Sengbah Kennedy berposisi gelandang dan Marc Orland Etogo. Namun, Etogo di putaran kedua di coret dan di gantikan oleh Yao Ruddy Abblode yang diputaran pertama sempat bermain lawan PSIS, saat dia menjadi juru gedor Persipur Purwodadi. Koleksi golnya di Persiwa jauh lebih baik daripada sebelumnya saat bermain di Persipur.

Jadi, kita nantikan apakah Julio Cesar Alcorse dan Ronald Fagundez mampu membuktikan kualitasnya dari 14 ekspatriat lainnya dan membawa PSIS Semarang lolos ke semifinal dan terus melaju hingga lolos ke ISL. Kita nantikan, dan terus doakan.

Jayalah Mahesa Jenar!
#PSISgoISL