Sabtu, 30 November 2013

Incar Tiket Promosi pada Musim Pertama



Prinsip ada gula ada semut akan diterapkan PSIS di ba­wah pengelolaan AS Su­kawija­ya. Sa­at ini memang belum banyak spon­sor dan investor mendekat, na­mun kondisi itu akan berbeda saat Laskar Mahesa Jenar meraih prestasi.
Karena itu pada tahun pertama, pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi ingin membawa PSIS berpestasi. Lebih baik dari torehan musim lalu yang melangkah hingga 12 besar. Promosi ke Indonesia Super League (ISL) menjadi target yang dica­nangkan.
”Program jangka pendek, meraih prestasi terlebih dulu. Dengan begitu PSIS akan lebih memiliki daya tarik di mata sponsor dan investor. Baru kemudian memperkuat pondasi keuangan dan aset jangka panjang. Terakhir mencari laba bagi pemegang saham,” tuturnya.
Namun demikian, keinginan putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu tidak akan mudah diwujudkan. Pasalnya, persaingan Divisi Utama musim depan kian ketat. Bila musim lalu hanya diikuti 44 tim, musim depan 66 tim berpartisipasi dengan jatah dua tiket promosi.
”Ya harus optimistis dulu untuk bisa naik ke ISL. Yang penting harus berusaha untuk memberikan yang terbaik,” sambung pria kelahiran Demak, 1 Maret 1978.
Untuk mewujudkannya, dia membutuhkan pondasi yang kokoh. Pertama-tama membentuk perusahaan berbadan hukum yang ber­nama PT Mahesa Jenar Se­marang (MJS).
Pemilik saham perusahaan yang mengelola PSIS itu adalah 25 perkumpulan se­pak bola dan para investor yang ingin bergabung.
Melalui PT MJS, dibentuk manajemen yang solid. Unit kerja dikelompokkan menjadi, yakni bidang teknik dan bisnis. Bidang teknik dipimpin Direktur Teknik yang membawahi manajer PSIS profesional, manajer PSIS amatir dan manajer talent scouting.
Belum Dimaksimalkan
Sementara bidang bisnis dipimpin Direktur Bisnis, membawahi manajer pertandingan, manajer marketing, manajer penjualan dan manajer aset. Beberapa hal yang menjadi tanggung jawab adalah mencari sponsor, iklan dan kerja sama dengan pihak ketiga.
”Banyak sektor pemasukan yang belum dimaksimalkan pada pengelolaan sebelumnya. Di an­tar­anya penjualan merchandise, penjualan makanan-mi­numan, legal paten PSIS dll. Bila semuanya terkumpul akan menjadi sumber potensial,” tandasnya.


www.suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar