Kamis, 31 Oktober 2013

Menanti Gerbong PSIS

Musim berganti, gerbong manajemen PSIS juga berganti. Tak banyak yang dipertahankan dari kepengurusan manajemen sebelumnya. Di tangan wajah-wajah baru, Laskar Mahesa Jenar pun harus memulai dari nol lagi di setiap mengikuti kompetisi.
Selepas AS Sukawijaya memilih meninggalkan PSIS pada 2008 silam, tak pernah ada jajaran manajemen yang bertahan hingga dua musim. Itulah yang menjadi kebiasaan atau menjadi tradisi di tim kebanggaan warga Kota Semarang dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini tidak lepas dari kebijakan penunjukkan GM yang selalu berganti di setiap musimnya. Tak ingin ambil risiko, GM terpilih juga memilih kabinetnya sendiri. Menunjuk orang-orang yang dipercayanya dan dapat berkerja sama. Dampaknya, semuanya harus dimulai dari awal.
Saat ini pengurus yang bertanggung jawab penuh atas PSIS juga belum memberikan sinyal untuk mempertahankan manajemen musim lalu. Bahkan saat ini tengah mendekati sejumlah pengusaha yang siap memberikan waktu, tenaga dan pikiran bagi PSIS.
''Kami belum menunjuk GM. Mekanisme penunjukkan juga tengah kami dalami. Pasalnya, sejak dua musim terakhir ada investor PSIS,'' tutur Ketua Harian PSIS Simon Legiman.
Tak dapat dipungkiri, posisi GM sangat vital dalam sebuah tim sepak bola. Dia bertanggung jawab penuh pada kelangsungan tim yang dipegangnya. Bila berhasil, tentunya pujian yang akan dipanen. Tetapi bila kegagalan yang dituai, caci maki, hujatan akan terus datang menghampiri.
Merugi
Segala permasalahan dalam tim sepak bola harus dapat diatasi seorang GM, termasuk pendanaan yang menjadi problem klasik. Untuk itu, seorang GM setidaknya memiliki pondasi finansial kokoh, atau mau dan mampu mencarikan pemasukan membiayai tim.
Fenomena yang terjadi, pengelolaan PSIS selalu merugi. Ini menjadi momok para orang berduit untuk ikut ambil bagian. Mereka harus berpikir dua kali kalau ingin menjadikan tim ini sebagai ladang bisnis menguntungkan. Karena itu tak banyak pengusaha Semarang yang mau terjun langsung di tim ini.
Umumnya, para pengusaha meminta timbal balik setimbal dari kepala daerah saat bersedia mengelola tim yang ber-<I>home base<P> di Stadion Jatidiri. Seperti dalam kemudahan bisnis atau perizinan. Tanpa itu, mereka enggan mengeluarkan miliaran rupiah demi investasi yang terus merugi.
Pengusaha pelumas nasional Juliari Batubara pun dapat mencium hal itu. Dia mengingatkan kepada pengurus agar tidak menuntuk GM atau Ketua Umum yang sebenarnya memiliki maksud tertentu. Seperti demi mendapatkan proyek dari pemerintah, bertopeng di balik wajah PSIS.
''Jangan cari yang seperti itu. Tidak bagus dalam industri sepak bola. Kalau lagi dapat proyek, finansial tim aman. Tetapi saat tidak mendapatkan proyek, bisa jadi mengundurkan diri di tengah jalan. Bila sudah begini, PSIS lah yang dirugikan,'' tutur Juliari yang membantu pendanaan PSIS Rp 500 juta saat memasuki babak 12 besar.


www.suaramerdeka.com

1 komentar:

  1. Winning303 Arena Sabung Ayam Terpopuler yang menghadirkan Ayam Ras Juara dan Ras-ras Terkuat..Pertarungan yang sangat seru bakal di hadirkan disini...

    Bonus New Member Slot 15%
    Bonus New Member Poker 10%
    Bonus New Member Sabung Ayam 10%
    Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
    Bonus Deposit 10% Setiap Hari
    Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari
    Bonus Deposit Sabung Ayam 5%
    Bonus Cashback 5-10%
    Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
    Diskon Togel Hingga 65%
    Bonus Rollingan Slot 1%
    Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%

    Winning303 juga menyediakan permainan lain
    1. Sportbooks
    2. Live Casino
    3. Slot Online
    4. Lottery/Togel
    5. Poker Online

    Yang pastinya tidak kalah seru dengan permainan lainnya...
    cukup 1 User ID untuk semua permainan..Gak Pake Ribet...

    Ayo Langsung bergabung dengan kami...
    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    WA: +6287785425244

    BalasHapus