Selasa, 17 September 2013

Rangkaian Prestasi PSIS Menuju Juara



Dalam sejarah sepak bola Indonesia, perserikatannya kota Semarang ini memang tidak begitu dominan prestasinya sebagaimana tim-tim lainnya, dalam arti hanya sesekali meraih prestasi. Namun, berdasarkan pengamatan NMR, PSIS selalu berprestasi mendadak, meski bukan juga sebagai kejutan. Semua telah dirangkai dengan baik. Sayang, rangkaian itu hanya sesekali: timbul dan tenggelam kembali.
Formasi PSIS ketika grandfinal Perserikatan 1987. (Koleksi Foto Surajab/BolaMania)
Dalam era Perserikatan, prestasi terbaik PSIS dari dua generasi, yaitu pada 1959 dan 1987. Sepanjang keikutsertaannya di “Divisi Utama” Perserikatan 1951, 1952, 1954, dan 1957, PSIS baru tampil dalam kompetisi tingkat nasional pada Kejurnas PSSI 1959. Kecuali pada 1952, PSIS sering kali kalah bersaing dengan Persis Solo di babak-babak awal. Pada Kejurnas PSSI 1952 tingkat Interrayon itulah, PSIS (juara Rayon IV) kalah bersaing dengan Persija Jakarta (juara Rayon II) dan Persib Bandung (juara Rayon III).
Sebelum Kejurnas PSSI 1959 tingkat nasional, sebagaimana biasa, PSIS harus berjuang lebih dahulu dari bawah. Singkat cerita, PSIS berhasil menjadi juara Zone C. Lalu, di Interzone ABC, PSIS berhasil menjadi juara setelah menyisihkan PSS Siantar (juara Zone A) dan PSIT Cirebon (juara Zone B). Sebagai juara Interzone ABC, PSIS pun lolos ke babak play off yang akan bergabung dengan Persibal Bali (juara Interzone DEF), Persebaya Surabaya (peringkat ke-6 Kejurnas PSSI 1957), dan Persema Malang (peringkat ke-7 Kejurnas PSSI 1957).
Singkat cerita lagi, PSIS berhasil menjadi juara babak play off. Bersama Persebaya (runner-up babak play off), PSIS berhak bertanding di Kejurnas PSSI 1959 tingkat nasional bersama peringkat “5 Besar” Kejurnas PSSI 1957 (PSM Makassar, PSMS Medan, Persib, Persija, dan PSP Padang). Sistem kompetisi tersebut sesuai dengan keputusan Kongres PSSI tahun 1957 di Padang.
Lagi-lagi singkat cerita, dalam perjalanannya di Kejurnas PSSI 1959, PSIS yang baru pertama kali lolos ke kompetisi tingkat nasional tertahan di peringkat ke-3. Bagi PSIS, prestasi ini merupakan prestasi terbaik dalam keikutsertaannya di Kejurnas PSSI.
Perserikatan 1987
Tahukah anda bahwa gelar juara Perserikatan 1987 merupakan salah satu rangkaian dari tahun 1981? Ya, pada 1981, PSSI menyelenggarakan “Invitasi Perserikatan U-23”. Singkat cerita, tim yang bermaterikan antara lain Budi Wahyono dan Surajab itu berhasil menjadi juara setelah di babak final yang digelar di Stadion Diponegoro, Semarang, mengalahkan Persipal Palu 3-1. Inilah gelar pertama bagi PSIS.
Lalu, Divisi I Perserikatan 1983 pun digelar. Gelar juara masih direbut PSIS setelah di babak final yang digelar di Stadion Diponegoro, Semarang, mengalahkan Persema Malang 2-1. PSIS pun promosi ke Divisi Utama Perserikatan 1983 bersama Persema, Persib, dan PSP. Ini merupakan gelar kedua bagi PSIS.
Sayang, debutnya di divisi utama Perserikatan justru terpuruk. PSIS menempati peringkat juru kunci wilayah timur. Beruntung PSIS tidak dikenai degradasi karena dalam Divisi Utama Perserikatan 1985, jumlah peserta mengalami peningkatan dari sepuluh menjadi 12 tim.
Singkat cerita, lagi-lagi singkat cerita, setelah melewati Divisi Utama Perserikatan 1986, PSIS pun mengikuti Divisi Utama Perserikatan 1986/1987. Sampailah pada pencapaian gelar juara Divisi Utama Perserikatan 1986/1987. Dalam babak final yang digelar di Stadion Utama, Senayan, Jakarta, PSIS mengalahkan Persebaya 1-0 melalui sundulan kepala Syaiful Amri. Pada kompetisi periode ini pula PSIS dianugerahi sebagai tim terbaik. Ini merupakan gelar ketiga bagi PSIS.
Sebagai juara Divisi Utama Perserikatan 1987, PSIS pun dikirim ke Piala Sultan Hassanal Bolkiah 1987 di Brunei Darussalam. Prestasinya pun cukup membanggakan: runner-up setelah dikalahkan Malaysia 1-4.
Inilah prestasi-prestasi yang telah dirangkai sebelumnya. Sayang, sekali lagi, perjalanannya seolah timbul tenggelam…
http://novanmediaresearch.wordpress.com/2010/04/07/rangkaian-prestasi-psis-menuju-juara/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar