Senin, 23 September 2013

Berita Minggu Ini

 Suporter desak PSIS bentuk manajemen baru

Andik Sismanto / Sindonews.com 
Kamis,  19 September 2013  −  16:03 WIB
Suporter desak PSIS bentuk manajemen baru
Suporter PSIS Semarang jengah dengan manajemen lama/Koran Sindo
Sindonews.com - Kelompok Suporter fanatik PSIS Semarang Panser Biru dan Snex tak sabar dengan kelambanan manajemen. Mereka mendesak pengurus harian untuk segera membentuk manajamen baru untuk mempersiapkan tim PSIS untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim depan.

Desakan untuk segera membentuk manajemen mengingat waktu kompetisi hanya menyisakan waktu kurang dari empat bulan, jika kompetisi dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Para suporter berharap, jika memang saat ini sudah ada beberapa calon yang siap masuk dan siap menangani PSIS pengurus harian tidak perlu ragu untuk segera menindak lanjuti.
Sebagaimana diketahui, sejumlah nama sudah santer dikabarkan bakal mengisi pos Manajemen PSIS musim depan, salah satu yang terus terdengar adalah kembalinya duet Yoyok Sukawi dengan Setyo Agung Nugroho. Kedua sosok ini sudah tidak perlu diragukan lagi pengalamnnya dalam menanangi PSIS Semarang.

Ketika ditangani keduanya, pada musim 2006, PSIS mampu menjadi salah satu tim besar yang disegani di Indonesia. Prestasi PSIS terbaik adalah ketika menjadi runner-up Liga Indonesia.
Ketua Umum Panser Biru Mario Baskoro menyatakan, jika ingin promosi ke Indonesia Super League (ISL) persiapan Mahesa Jenar -julukan PSIS- kali ini harus lebih matang, dibandingkan persiapan musim lalu yang hanya satu bulan.

"Kami berharap pengurus segera merealisasikan pembentukan manajemen baru, sehingga persiapan tim bisa semakin matang," katanya.

Mario menilai, persiapan untuk membentuk tim yang matang dan benar-benar berkualitas, paling tidak sudah dilakukan empat bulan sebelum kompetisi dimulai sehingga tim benar-benar matang, dan mampu bersaing dengan tim lain.

Tim PSIS musim depan yang diidam-idamkan para suporter adalah tim yang memang disiapkan untuk mengikuti kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia."Kalau kemarin kan timnya masih kelas Divisi Utama, kami berharap untuk musim depan, tim yang disiapkan bukan lagi kelas Divisi Utama tetapi sudah kelas ISL, sehingga tidak akan kesulitan untuk Promosi," katanya.

Selain tim yang benar-benar tangguh, persoalan pelatih menurut Mario juga perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Manajemen baru harus mencari pelatih yang benar-benar memiliki pengalaman dan jam terbang yang cukup.

Terpisah, Ketua Umum Snex Rendra Kusworo menambahkan, pengurus harus bertindak cepat. Waktu yang tersisa empat bulan tidak bisa membuat pengurus bersantai.

"Sekarang ini tim-tim lain sudah mulai menunjukkan persiapan mereka, kalau PSIS tidak segera melakukan persiapan mimpi untuk promosi akan kembali melayang," katanya.

Dia mengaku, siapapun nantinya yang akan memegang PSIS haruslah orang yang benar-benar siap baik secara organisasi maupun secara finansial."Tim ini butuh orang yang benar-benar mau berkorban, dan orang yang benar-benar mencintai PSIS," imbuhnya






Pengusaha Semarang masih sayang PSIS

Andik Sismanto
Jum'at,  20 September 2013  −  15:59 WIB
Pengusaha Semarang masih sayang PSIS
Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi, bakal mengajak para pengusaha untuk bersama-sama mengelola PSIS Semarang
Sindonews.com  - Perhatian pengusaha-pengusaha Kota Semarang terhadap PSIS Semarang ternyata masih cukup besar. Terbukti, dalam penggalangan dana dari pengusaha-pengusaha di Kota Semarnag yang bertajuk "Audiensi dengan walikota Semarang dalam rangka peningkatan Prestasi PSIS Semarang" di Gedung Muh.Iksan lantai 8 komplek Balikota Semarang, Kamis (19/9) malam, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp779 juta.

Dalam penggalangan dana yang digagas oleh Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi ini, para pengusaha dan Stakeholder Semarang, memberikan sumbangan, mulai dari Rp1juta dan terbesar mencapai Rp50 juta. Awalnya dana yang terkumpul tidak mencapai Rp 700 juta, namun ketika acara penggalangan hendak ditutup sejumlah pengusaha kembali menambah sumbangannya, hingga mencapai angka Rp779 juta. Dari hasil sumbangan para pengusaha ini, langsung bisa menutup hutang manajemen PSIS sebesar Rp766 juta.

General Manajer PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto,  mengaku tidak menyangka bakal mendapatkan sumbangan sebesar itu. Hal ini menurut Dia, menunjukan para pengusaha Kota Semarang masih sangat peduli terhadap masa depan PSIS. "Penggalangan dana ini atas ide dari Plt (Hendrar Prihadi), dan direncakan dalam waktu yang singkat. Saya tidak menyangka yang datang begitu banyak," katanya.

Ferdinand mengatakan, saat ini manajemen hanya tinggal menunggu pencairan dana, dari para pengusaha, untuk kemudian akan digunakan untuk melunasi semua hutang yang masih ditanggung oleh manajemen termasuk membayar kekurangan 50 persen gaji pemain. "Pencairannya kan butuh waktu. Mungkin dalam sepekan ini sudah selesai dan akan langsung kita gunakan untuk melunasi semua hutang dan sisanya bisa digunakan untuk persiapan tim yang akan datang," ujarnya.

PSIS juga masih menyimpan dana di PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi yakni subsidi yang masih kurang Rp 150 juta. Selain itu ada dana hak siar yang juga belum keluar. Sementara dari investor Setia Bina Nusa (SBN) belum ada kepastian.

Salah satu pengusaha yang hadir dalam acara tersebut Putut Sutopo mengaku, cukup prihatin dengan kondisi PSIS yang mengalami kesulitan finansial. Menurutnya memang tidak mudah untuk mengelola sebuah tim profesional. Mantan General Manajer PSIS musim 2010/2011 inipun menyumbangkan donasinya sebesar Rp50 juta. "Saya tahu bagaimana rasanya menangani klub, dan salah satu kesulitan memang masalah dana," katanya.

Ketua Harian PSIS Simon Legiman, mengaku cukup lega dengan sudah sudah adanya anggaran untuk melunasi hutang-hutang manajemen. Dengan begitu, Kata Dia, pengurus bisa langsung menyiapkan diri untuk memikirkan mempersiapkan mahesa jenar-julukan PSIS- untuk menyambut musim depan.

"Kita akan mulai memikirkan untuk melakukan langkah pembentukan manajemen baru, tetapi tentunya setelah ini semua (masalah PSIS) selesai. Mungkin dalam waktu dekat," katanya.

Sementara itu Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, dengan sudah adanya anggaran dari bantuan para pengusaha, persoalan sekarang adalah bagaimana kemudian, bagaimana pengelolaan PSIS ke depan.

Menurut Hendi (sapaan Akrab Hendrar Prihadi) penggalangan dana dari para pengusaha ini adalah tahap awal. Akan ada tahap berikutnya, yang akan dilakukan yakni, bakal mengajak para pengusaha di Kota Semarang untuk membentuk konsorsium yang terdiri dari 10-15 pengusaha. Dana dari para pengusaha ini akan diputar oleh manajemen untuk mengangkat prestasi PSIS ke depan.

Dia merasa yakin dengan pengusaha-pengusaha lokal Semarang punya kemampuan untuk membesarkan nama PSIS. Para pengusaha akan dipersilahkan menjadi investor dan besarnya dana yang masuk akan menentukan jumlah saham yang dimiliki.

"Saya memiliki rencana, akan mengumpukan beberapa pengusaha, mereka akan diminta untuk membeli saham PSIS, dan dari saham itu diputar oleh manajemen untuk menjadi sebuah klub yang tangguh. Dari sini akan ada keuntungan dan tentunya prestasi bagi PSIS," katanya.




Yoyok Sukawi dipersilahkan kembali ke PSIS

Andik Sismanto
Sabtu,  21 September 2013  −  17:55 WIB
Sindonews.com – Jalan Yoyok Sukawi untuk kembali menangani PSIS Semarang nampaknya semakin dekat. Pasalnya Plt Walikota, Semarang Hendrar Prihadi,menyambut baik rencana Yoyok. Plt Walikota tidak hanya menyambut baik, bahkan dirinya menyatakan tidak perlu memberikan rekomendasi, seperti peryataan Yoyok kepada media beberapa waktu lalu.

Hendi sapaan Akrab Hendrar Prihadi, mengatakan, tidak perlu dirinya memberikan rekomendasi, seperti yang diberitakan oleh media selama ini. Menurut Dia, rekomendasi cukup dari pengurus harian PSIS.

Sebagaimana diketahui, Sebelumnya, Yoyok menyatakan siap untuk kembali menangani PSIS Semarang asalkan mendapatkan mandat dari Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Tidak hanya ingin kembali mengurusi PSIS, Yoyok bahkan, siap menjadi salah satu Investor untuk PSIS, sehingga PSIS tidak lagi mengalami krisis finansial.

"Saya kenal dekat dengan mas Yoyok, kalau Dia berkenan ya Alhamdulillah. Tidak perlu lah menunggu rekomendasi dari saya, kan saya bukan pengurus, cukup dari pengurus harian saja. Saya ini cukup membantu dari belakang saja," katanya.

Dia berharap siapapun nantinya yang memegang kendali Mahesa Jenar musim depan adalah orang yang benar-benar mencintai PSIS dan mau berkorban untuk kemajuan dan peningkatan prestasi PSIS.

Menurut Hendi, yang saat ini harus segera dilakukan PSIS adalah segera mengisi kekosongan kursi ketua umum PSIS terlebih dahulu. Ketua umum PSIS sampai saat ini masih dipegang oleh mantan Walikota Semarang Soemarmo. Akan tetapi, Soemarmo, tidak lagi bisa aktif karena terjerat kasus korupsi yang memaksanya mendekam di LP Cipinang.

Dengan sudah adanya ketua umum, maka organisasi PSIS akan mampu berjalan dengan baik, dan segera melakukan koordinasi untuk membentuk manajemen dan membentuk tim yang kuat untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim depan.

Mengenai dirinya yang dicalonkan sebagai ketua umum yang baru, Hendi menyarankan untuk segera mencari orang saja yang lebih mampu mengorganisir PSIS. Menurutnya, kesibukaanya menjadi di pemerintahan tidak bisa ditinggalkan. "Kalau saya jangan, saya hanya bisa membantu dari belakang," tandasnya.



Simon Legiman : Plt yang paling pas jadi Ketua Umum PSIS


Sejak Agustus 2012 lalu PSIS Semarang seperti anak ayam ditinggal induknya. Bagaimana tidak, sejak saat itu PSIS tidak memiliki ketua umum, karena Soemarmo yang saat itu masih menjabat sebagai Walikota Semarang, tersangkut kasus korupsi yang memaksanya mendekam di LP Cipinang.

Jabatan Soemarmo sendiri, baru akan berakhir 2014 mendatang, dan itu waktu yang masih cukup lama. Dengan kosongnya jabatan ketua umum, selama rentang waktu sampai sebelum berakhirnya tugas Soemarmo, harus ada yang mengisi, supaya jalan PSIS untuk menuju Indonesia Super Leage semakin matap, tidak seperti kompetisi musim lalu.

Terlebih saat ini PSIS harus segera membentuk manajemen dan tim baru untuk persiapan mengikuti kompetisi musim depan, sehingga mau tidak mau pengisian kursi ketua umum menjadi prioriotas, sebelum pembentukan manajemen.

Lantas siapa sosok ketua umum PSIS yang cocok? Ketua Harian PSIS Semarang Simon Legiman memiliki jawabannya. Menurut Simon, sosok ketua umum yang paling cocok adalah Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Namun, nampaknya tidak akan mudah, bagi pengurus untuk meminta Hendi  (sapaan akrab Hendrar Prihadi) untuk menduduki jabatan ketua umum PSIS. Pasalnya, Hendi sendiri sudah menyatakan ke pada media, tidak akan maju sebagai ketua umum PSIS.

Keinginan Simon Legiman, tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya selama ini Hendi sangat membantu PSIS Semarang, mulai sejak pembentukan tim, sampai menjadi mediator untuk investor dari PT Setia Binanusa. Tidak hanya itu, Hendi bahkan membatu PSIS ketika mengalami kesulitan anggaran dengan mengumpulkan pengusaha-pengusaha, untuk membantu PSIS Semarang.

"Plt (Hendrar Prihadi) adalah sosok yang paling pas untuk menjadi ketua umum. Malam amal beberapa waktu lalu menjadi buktinya. Kalau bukan Pak Hendi, tidak akan mungkin bisa mengumpulkan begitu banyak pengusaha dan menggalang dana yang bisa melunasi hutang-hutang PSIS," katanya.

Disisi lain, kata Simon, diakui atau tidak figur seorang kepala daerah sangat dibutuhkan bagi sebuah klub meskipun klub sudah tidak mengandalkan pendanaan dari APBD. "Hampir semua klub di Indonesia ketua umumnya adalah Walikota, atau Bupati, karena memang klub membutuhkan figur seorang kepala daerah," tandasnya.

Dengan keterbatasan ketua umum yang sekarang (Seomarmo-Red), yang tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan sempurna, Simon mengakui memang butuh ketua umum yang baru, demi mengangkat prestasi PSIS Semarang di kancah persepakbolaan Indonesia.

Oleh sebab itu kata Simon, dirinya akan mengumpulkan klub-klub anggota PSIS yang terdiri dari 25 klub, untuk bermusyawarah dan koordinasi mengenai kekosongan kursi ketua umum. Dari musyawarah tersebut akan muncul satu suara dari klub-klub, siapa yang paling patut dan pantas menjadi ketua umum. "Kalau dari 25 klub ingin Plt yang menjadi ketua umum kita akan memohon dengan segala hormat supaya Pak Hendi berkenan," katanya.

Sementara itu, sebelumnya Hendi memang menyarankan kepada pengurus harian, sebelum membentuk tim dan manajamen, pengurus lebih dahulu untuk mencari solusi mengatasi kosongnya kursi ketua umum. Akan tetapi disisi lain, Hendi dengan tegas menyatakan tidak bersedia jika dicalonkan sebagai ketua umum. "Jangan saya (menjadi ketua umum), saya cukup membantu dari belakang saja," kata Hendi beberapa waktu lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar