Cengkeraman Kapitalisme Ancora memang kuat. Namun,
bukan berarti tak bisa dilepaskan. Yang mampu adalah tentunya keputusan
bulat 25 perkumpulan sepak bola (PS) anggota dan Pengurus PSIS. Jika
sepakat, bukan tidak mungkin perusahaan asal Jakarta itu gigit jari.
Kini,
berbagai pihak menanti keberanian 25 PS dan Pengurus PSIS. Hadirnya
sejumlah tokoh bola dan pengusaha yang ingin membantu Laskar Mahesa
Jenar menambah kekuatan untuk keluar dari bayang-bayang perusahaan yang
disebut-sebut milik Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Yang
menjadi persoalan, tidak ada yang mengetahui betul perjanjian antara
kedua belah pihak kecuali Ketua Umum PSIS non-aktif Soemarmo HS.
Pasalnya dalam pertemuan dengan Ancora, tidak ada satupun pengurus yang
diajak ikut serta, bahkan untuk sekadar urun rembuk.
Memunculkan
lagi nama Fanda Soesilo juga tidak ada salahnya. Wanita cantik ini
disebut-sebut petinggi PT Ancora dan CEO PT Setia Bina Nusa. Dia tahu
betul bentuk kerja sama karena terlibat di dalamnya. Namun sosok yang
satu ini seperti menghilang di telan bumi setelah terakhir terlihat di
Semarang awal 2012 lalu.
Ketua Harian PSIS Simon Legiman bertekad
membuka misteri yang ada. Sesuai arahan Wali Kota Semarang Hendra
Prihadi, pihaknya akan terus berjalan berusaha keluar dari kabut pekat
yang selama ini menyelimuti tim yang bermarkas di Stadion Jatidiri.
Apalagi
kini PSIS semakin dekat menjalin hubungan dengan tokoh bola Andi
Darussalam Tabusalla. Mantan Direktur PT Liga Indonesia (LI) itu
berkeinginan mengelola PSIS. Terlepas dari kekurangan tentang ide yang
ditawarkan, sejauh ini respon pengurus masih sangat baik.
Bisa
jadi, Andi Darussalam menjadi senjata melepaskan diri dari kapitalisme
Ancora. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga siap mendukung. Kekuatan
yang akan ditambahkan pria yang akrab disapa Mas Hendi adalah
mengumpulkan pengusaha-pengusaha di Kota Lunpia yang ingin membantu
PSIS.
''Bila Ancora berani keluar dan tidak terima, kami ingin
melihat bagaimana bentuk kerja sama dengan PSIS. Dari itu dapat
diketahui bentuk perjanjian sebenarnya. Bagimana tanggung jawab dan hak
dari kedua belah pihak yang sebenarnya tidak boleh dilanggar,'' tutur
Simon Legiman.
Ini adalah momentum yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Memancing wakil Ancora keluar setelah selama ini
tak mempedulikan PSIS. Prihatin, wajar bila pengurus, tokoh bola dan
masyarakat Kota Semarang meminta lagi tim idolanya setelah selama ini
disia-siakan perusahaan Investasi tersebut.
www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar