Hubungan PSIS dengan Ancora atau Setia Bina Nusa
(SBN) selalu hangat diberdebatkan. Ketidakjelasan, kerahasiaan
menjadikan permasalahan sulit diselesaikan. Kini di tangan Ketua Harian
Simon Legiman, Pengurus PSIS sedang berusaha mengurai benang kusut yang
ada.
Bila tak ingin salah langkah, tak ada salahnya pengurus PSIS
diminta mendalami lagi kerja sama dengan PT Setia Bina Nusa (SBN).
Pasalnya, hingga kini belum jelas komitmen apa dan sampai kapan anak
perusahaan Ancora itu menjadi investor bagi tim kebanggaan warga Kota
Semarang. Mantan Manajer Legal PSIS musim lalu Kairul Anwar menyebut,
hal ini cukup sensitif.
Pasalnya menyangkut legalitas hukum dan
hak kepemilikan atas klub itu sendiri. Karena itu, Laskar Mahesa Jenar
tetap harus menghormati dan tak dapat meninggalkan begitu saja SBN.
''Meski
dua musim mengalami wanprestasi, tetapi mereka tetap mengucurkan dana.
Mungkin saat itu mereka masih kesulitan finansial. Tetapi hal itu belum
dapat dijadikan dasar untuk memutuskan kerja sama sepihak. Kecuali
mereka (SBN) menyatakan sudah tidak ingin menjadi investor PSIS,'' tutur
Kairul.
Permasalahan ini mencuat saat ada wacana akan mencari
investor baru musim depan. Padahal, saat ini masih terikat dengan PT
Laskar Diponegoro dengan pemegang saham terbesar Ancora. Musim lalu,
Ancora menunjuk SBN sebagai pengelola PSIS.
Sepintas, pihak
Jakarta setengah-setengah dalam mengelola PSIS apalagi prestasi tak
kunjung didapat. Namun, kekhawatiran muncul bila musim depan prestasi
didapat seperti lolos Indonesia Super League (ISL), tetapi dengan
bantuan investor lain. Ancora atau SBN bisa saja mengklaim dan meminta
kembali tim yang bermarkas di Stadion Jatidiri.
Hal itu tentu
merugikan bagi pengusaha-pengusaha Kota Semarang yang telah berjuang
mati-matian mendanai selama semusim. ''Dalam hal ini, Pengurus PSIS dan
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi harus bergerak. Berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan pihak Jakarta untuk meminta kejelasan. Dengan
begitu nasib tim musim depan akan lebih jelas,'' sambungnya.
Seperti
yang diketahui, dua musim lalu Ancora datang layaknya dewa penyelamat
tim-tim yang sedang butuh dana segar. Soemarmo HS yang saat itu menjadi
Ketua Umum PSIS sepakat menyerahkan tim kepada perusahaan yang dibentuk
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Namun berjalannya waktu, Ancora
mengalami krisis keuangan. SBN yang ditunjuk sebagai pengelola
berikutnya pun mengalami masalah yang sama. Arema Indonesia yang juga
menjadi klub binaan sudah keluar lebih dulu dari lubang hitam yang
memborgol. Sementara PSIS masih terkatung-katung lantaran tidak ada
ketegasan pengurus dan pemimpin daerah.
''Tugas berat bukan berada
di tangan manajemen mendatang. Melainkan pengurus yang secara moril
bertanggung jawab kepada PSIS. Untuk itu perlu ada yang menjembatani
kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah yang ada. Jangan sampai
timbul masalah di kemudian hari,'' tandas Kairul.
www.suaramerdeka.com
Nikmati Kemudahan DEPOSIT PULSA di Donaco Poker...
BalasHapusProses Cepat dan Mudah..
DEPOSIT VIA TELKOMSEL
DEPOSIT VIA XL
DEPOSIT VIA AXIS
Mainkan Permainan Dengan Kemenangan Tinggi menggunakan 1 user ID di Donaco Poker...
* POKER
* DOMINO
* BANDAR CEME
* CAPSA SUSUN
* CEME KELILING
* SUPER TEN
* OMAHA
Daftar Poker Deposit PULSA ==>> Disini <<==
Dapatkan Juga Tips Cerdik Bermain Poker DIsini Tips Cerdik Poker
Hubungi Kami Secepatnya Di :
LINE : Donaco.poker